Adsense

Minggu, 09 Maret 2014

MENJAJAL PELUANG TOKO ROTI KHAS INGGRIS

JAKARTA. Pemain di bisnis roti, kue dan donat makin beragam. Supaya bisa memikat konsumen, produk yang ditawarkan harus punya ciri khas. Kekhasan inilah yang diusung toko roti Bread Castle di Bekasi.

Toko roti yang berdiri sejak tiga tahun silam ini mengusung cita rasa khas roti tradisional Inggris. “Rotinya lebih lembut dan enak. Roti yang kita buat sama dengan kebanyakan toko-toko roti tradisional di Inggris,” klaim Sigit Basuki, Manajer Produksi Bread Castle.

Selain roti, Bread Castle juga memproduksi kue (pastries) dan donat. Total, ada 18 jenis roti yang ditawarkan, 11 jenis kue, dan 22 jenis donat. Setiap produk dibanderol mulai dari Rp 5.500, hingga Rp 250.000 untuk kue ulang tahun rainbow cake. Bread Castle menyasar pelanggan kalangan menengah atas.

Untuk melebarkan sayap bisnis, Bread Castle mulai menawarkan kemitraan  Desember tahun ini. Sigit mengaku belum memiliki mitra saat ini. Namun, sudah ada empat gerai Bread Castle milik pusat, yang berlokasi   di  Bekasi, Jakarta dan Cikarang. Untuk menyesuaikan target pasarnya, semua gerai itu berada di pusat perbelanjaan.

Anda berminat? Siapkan modal Rp 800 juta untuk memboyong paket kemitraan Bread Castle. Mitra akan mendapatkan  bahan baku awal, dekorasi toko, pelatihan membuat roti, dan pendampingan selama toko beroperasi. Namun, mitra harus menyiapkan tempat  minimal 75 meter persegi (m2). “Yang penting lokasinya sesuai target pasar kami. Cukup untuk display roti dan dapurnya,” papar Sigit.

Balik modal 18 bulan

Mengacu gerai yang sudah beroperasi, Sigit bilang, bisa meraup omzet Rp 120 juta sebulan. Target keuntungan bersih 30%. Jika tercapai, mitra bisa balik modal dalam 18 bulan. Oh ya, pihak pusat tidak memungut biaya royalti maupun biaya kemitraan.

Kata Sigit, pihaknya belum memasang target penambahan jumlah gerai milik mitra. Maklum, Bread Castle masih melihat respon masyarakat terhadap tawaran kemitraan.

Ketua Komite Tetap dan Waralaba Lisensi Kadin, Amir Karamoy bilang pangsa pasar usaha roti dari tahun ke tahun makin meluas. Roti bukan hanya disajikan bagi masyarakat kelas ekonomi tertentu. “Ibaratnya, dulu yang makan roti hanya orang Belanda saja, namun sekarang sudah semua kalangan masyarakat,” tuturnya.

Namun, ia mengingatkan persoalan dalam bisnis roti adalah soal kualitas produk dan pemilihan pasar yang tepat. Menurut Amir, pemilik Bread Castle harus tahu pasti pangsa pasar mana yang dibidik. Ia mencontohkan, jika Bread Castle menyasar pangsa pasar yang sama dengan Bread Talk, maka tantangannya cukup berat, karena Bread Talk sudah terlebih dahulu muncul dan punya nama besar.

“Intinya, harus tahu peta persaingan. Kalau tetap mau head to head dengan Bread Talk, ya sah-sah saja, tapi harus dipikirkan strategi bisnisnya,” saran Amir.   Sumber : Kontan.co.id

Kamis, 06 Maret 2014

PELUANG BISNIS BURGER SETAN

Makanan burger makin memasyarakat di Indonesia. Tak heran banyak toko atau gerai yang menjajakan burger. Persaingan di bisnis ini pun kian ketat. Tapi itu tak mengurangi nyali Saiful Muslimim, pemilik Burger Setan asal Sidoarjo, Jawa Timur, masuk ke bisnis ini.
Saiful mulai terjun ke bisnis burger sejak 2010 lalu. Setelah menyadari peminat burger cukup tinggi, maka ia menawarkan kemitraan pada tahun yang sama. Saat ini, Saiful telah memiliki 26 cabang burger setan yang tersebar di Sidoarjo, Jakarta, Surabaya, Jawa Tengah dan Pasuruan.
Dari total jumlah gerai itu, lima gerai diantaranya milik sendiri. Saiful sengaja memberi nama burgernya itu burger setan karena bentuknya hitam. "Saya juga ingin membuat nama produk saya unik dan membuat orang penasaran," ujarnya.
Di gerai miliknya tersebut, Saiful tidak saja menjual burger tapi juga menjual menu lainnya seperti hot dog, dan kentang. Ia membanderol menu di gerainya mulai dari Rp 7.500 sampai Rp 15.000 per porsi. Menurut Saiful, harga jual produknya masih sesuai dengan kantong masyarakat.
Ia juga bilang, produknya ini menyasar semua kalangan dari kalangan masyarakat menengah ke bawah dan menengah ke atas. Bagi yang berminat menjadi mitra, Saiful menawarkan satu paket kemitraan dengan nilai investasi sebesar Rp 15 juta.
Dengan modal investasi sebesar itu, mitra akan mendapatkan satu buah gerobak dorong, bahan baku awal sebanyak 50 porsi, pelatihan karyawan, standar operasional prosedur dan survei lokasi.
Saiful menjanjikan mitra bisa meraup omzet rata-rata Rp 400.000 - Rp 500.000 per hari, dengan keuntungan sekitar 20% hingga 30% dari omzet. Dengan omzet sebesar itu, mitra bisa balik modal dalam waktu empat sampai lima bulan pasca beroperasi.
Saiful juga tidak memungut royalti fee dan masa kerjasama berlangsung seterusnya. Namun dengan catatan, mitranya itu harus membeli produk utama dari kantor pusat seperti roti, daging dan kemasan produk. Ia mengklaim, keunggulan produknya ini terletak pada dagingnya yang tebal dan mengandung protein tinggi. Sumber : Kontan.co.id

Senin, 03 Maret 2014

SEMERBAK LABA DARI KEMITRAAN TOKO ROTI

Walaupun bahan bakunya impor, roti digemari oleh hampir semua kalangan di Indonesia. Tak heran bisnis bakery tumbuh subur. Kemitraan toko roti pun terus bermunculan. Salah satu yang gencar menawarkan kemitraan adalah William yang mengusung brand Bread Ball di Cibinong, Bogor.
Mendirikan usaha pada pertengahan 2013, William  menawarkan kemitraan awal tahun ini. Saat ini Bread Ball baru memiliki satu gerai. “Namun, ada beberapa calon mitra di Bandung, Cirebon, dan Palembang yang tertarik bekerjasama,” klaim Badri Pratama, Manager Franchise Bread Ball.
Toko roti ini menyajikan roti bun (bentuk bulat) aroma kopi dengan varian isi, seperti pandan, durian, moca, dan cokelat. Harganya berkisar Rp 6.000 – Rp 8.000 per potong. Selain roti, gerai Bread Ball juga berencana menjual minuman kopi dari berbagai daerah, seperti kopi Aceh, kopi Sidikalang, dan kopi Lampung.
Anda berminat menjajal bisnis ini? Ada tiga paket investasi yang ditawarkan. Pertama, paket investasi Rp 450 juta. Untuk ini, Anda harus menyiapkan lokasi usaha dengan luas 32 meter persegi (m2) sebagai tempat produksi dan memajang roti.
Kedua, paket Rp 680 juta dengan konsep kafe. Selain menjual roti, paket ini juga menyajikan minuman kemasan dengan luas ruangan 60 m2. Adapun paket terakhir konsep lounge dengan biaya Rp 900 juta.  Luas areanya 100 -120 m2.
Dari seluruh paket tersebut, kata Badri, sudah termasuk franchise fee selama lima tahun senilai Rp 75 juta, desain interior, perlengkapan masak, pelatihan karyawan, dan bahan baku awal. Hanya jumlah itemnya saja yang berbeda.
Estimasi Badri, mitra bisa menjual 600 - 800 potong roti per hari. Jadi, dalam sebulan mitra bisa mengantongi omzet Rp 100 juta – Rp 150 juta. Dengan laba bersih 60%, mitra diperkirakan bisa balik modal dalam setahun.
Tak ada biaya royalti
Badri bilang, pihak pusat tidak memungut biaya royalti. Akan tetapi, jika mitra butuh bantuan pusat dalam menjalankan bisnis, Bread Ball memungut biaya royalti sebesar 5% dari laba bersih per bulan
Badri mengklaim, Bread Ball satu-satunya toko roti yang menjual roti bun dengan aroma kopi. Selebihnya, merupakan produk luar negeri. Roti yang disajikan Bread Ball, kata Badri, juga bisa tahan sehari semalam, tanpa mengeras atau berubah rasa.  “Kami menawarkan cita rasa asli Indonesia yang memang bisa diterima lidah orang Indonesia,” ucap dia.
Pengamat waralaba, Amir Karamoy, menilai bisnis roti memiliki prospek cerah di masa mendatang. Akan tetapi, Bread Ball sebaiknya bersabar dalam menawarkan kemitraan. Pasalnya mitra butuh bukti bahwa bisnis roti ini bisa berhasil dalam jangka panjang. “Idealnya dua tahun atau tiga tahun menjalankan bisnis, baru menawarkan kemitraan,” ujarnya.
Namun, jika memang ada yang tertarik, Amir menyarankan, mitra tidak membuka gerai di mal karena pesaingnya sudah banyak dan sudah lebih populer.                     

Bread Ball                                                                                                                                                                                                                 Lobby Barat Lantai Dasar                                                                                                                                                                                              Cibinong Mall, Bogor                                                                                                                                                                                                   Telp. 021-80266524
sumber : Kontan.co.id